Sistem Informasi Manajemen
Disusun
oleh:
Muhammad
Rizki 1113081000006
JURUSAN
MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Abad 20 yang lalu serinng disebut abad informasi karena
kenyataan bahwa informasi sangat penting dalam kehidupan manusia, termasuk juga
dalam kehidupan bisnis.dengan informasi manusia dapat memperoleh apa yang telah
terjadi pada lingkungannya bahkan dari luar lingkungannya. Informasi dari
berbagai unsur perusahaan menjadi perhatian bagi para manajer perusahaan dalam
pelaksanaan transaksi-transaksi yang dilakukan perusahaan.
Tanpa informasi internal maupun informasi eksternal, sulit
bagi para menajer untuk mengambil berbagai keputusan dalam perusahaan.Informasi
internal harus disiapkan sendiri oleh berbagai unsur perusahaan, sedangkan
informasi eksternal diperoleh baik dari alat-alat komunkasi modern seperti
mass-media, alat-alat komunikasi seperti telepon, handphone, TV, atau dari
internet.
Kemajuan alat komunikasi pada melinium ketiga semakin
mempermudah perolehan informasi dari berbagai sumber untuk berbagai kepentingan
terutama dalam berbagai pengambilan keputusan didalam perusahaan, itulah
sebabnya sangat dirasakan pentingnya mengelolah informasi secara terintegrasi
pada setiap organisasi perusahaan. Oleh karena itulah focus utama dari system
informasi manajemen adalah bagaimana mengelolah informasi sebaik-baiknya agar
dapat menjadi alat pembantu bagi setiap manajer dalam pengambilan keputusan.
System informasi manajemen telah ada jauh sebelum teknologi
informasi yang berbasiskan computer hadir.Akan tetapi dengan adanya computer
sebagai salah satu bentuk revolusi dalam teknologi informasi, computer telah
dengan menakjubkan mampu memproses data secara cepat dan akurat bahkan
menyajikan informasi yang sekiranya dilakukan secara menual tanpa bantuan
computer memerlukan waktu berhari-hari bahkan bermingggu-mingggu.
Dalam kenyataannya, peran System Informasi Manajemen akan
lebih terasa bagi perusahaan-perusahaan besar. Bagi perusahaan-perusahaan
besar, kebutuhan untuk mengumpulkan data dan informasi secara skala besar dan
dalam waktu yang cepat lebih dirasakan kepentinganya berbanding dengan
perusahaan-perusahaan menengah apalagi kecil.Oleh karena itu, dalam
aplikasinnnya, suatu perusahaan perlu menimbang-nimbang kepentingan penggunaan
system informasi ini diantaranya berdasarkan dari skala perusahaan, jumlah
tenaga kerja, pola kominikasi serta jaringan perusahaan dalam dunia bisnis
dalam lingkungannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan
masalah yang akan kami bahas antara lain :
1. Mengapa kita perlu mempelajari Sistem Informasi Manajemen
?
2. Bagaimana System Informasi Manajemen mengubah Bisnis ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui seberapa penting sistem informasi manajemen
dalam bisnis.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. INFORMASI
1. Konsep Dasar Informasi
Terdapat beberapa definisi, antara lain :
a) Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi yang menerimanya.
b) Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat
mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai
contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi
ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.
2. Nilai Informasi
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih
efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi
tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat
ditaksir nilai efektivitasnya.
Berikut beberapa pengertian informasi menurut dari para ahli
:
a) Menurut Gordon B. Davis : Informasi merupakan data yang
telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat
dalam mengammbil keputusan saat ini atau saat akan mendatang
b) Menurut RJ. Beishon : Informasi yaitu mencakup issarat dan
data yang diterima seorang manajer sehari-hari, apakah itu mencakup
pekerjaannya ataupun tidak
c) Menurut Davis (1992) : informasi merupakan kelompok
teratur, studi yang mewakili kuantitas tindakan, benda dan sebagainya. Data
berbentuk karakter yang dapat berupa alfabet, angka maupun simbol-simbol khusus.
d) Menurut Burch dan Stater : Dalam informasi harus
memperhatikan beberapa sifat, diantaranya :
Accessibility (siafatnya mudah diperoleh)
Accuracy (sifat luaus dan lengkapnya)
Comprehensivenss (ketilitian)
Approciativenes (kecocokan)
Time Lessens (ketepatan waktu)
Clearity (kejelasan)
Flexibility (keluwesan)
Unsuspiciouns (tidak ada prasangka)
Quantifiable (dapat dibuktikan)
Conformity (dapat diukur)
B. SISTEM
Konsep Dasar Sistem
Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu
kumpulan unsur atau komponen yang terorganisasi, berinteraksi dan saling
tergantung satu sama lain. Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan untuk
mendefinisikan sebuah sistem, yaitu :
a) Tinjauan atas dasar fasilitas (komponen / elemen)
Sistem yaitu kumpulan komponen yang saling berkaitan dan
bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
b) Tinjauan atas dasar aktivitas (prosedur)
Sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai
tujuan tertentu.
Berikut beberapa pengertian sistem menurut dari para ahli :
1. Menurut Ludwig Von Bertalaffy : System adalah seperangkat
unsure-unsur yang terikat dalam suattu relasi diantara unsur-unsur tersebut
dalam lingkungannya.
2. Menurut Gordon B. Davis : Sistem terdiri dari
bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai
beberapa sasaran atau maksud.
3. Menurut John-A Becckett : Sistem adalah kumpulan
system-sistem yang berinteraksi.
4. Menurut Starer dalam Moekijat(1993) : suatu sistem dapat
dirumuskan sebagai setiap kumpulan bagian-bagian atau sub sistem yang
disatukan, yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan.
5. Menurut Murdick (1993) : sistem adalah seperangkat elemen
yang membentuk kegiatan atau suatu prosedur/bagian pengolahan yang mencari
suatu tujuan atau tujuan-tujuan bersama dengan mengoperasikan data atau barang
pada waktu tertentu untuk menghasilkan informasi atau energi atau barang.
6. Menurut James Havery : sistem adalah prosedur logis dan
rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan
yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha
mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
7. Menurut John Mc Manama : sistem adalah sebuah struktur
konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang
bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang
diinginkan secara efektif dan efesien.
8. Menurut C.W. Churchman : sistem adalah seperangkat
bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.
C. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Menurut Gordon B. Davis : Sistem Informasi Manajemen adalah
suatu system manusia/mesin yang terpadu yang menyediakan informasi yang
mendukung fungsi-fungsi operasi manajemen dan pengambilan keputusan didalam
organisasi.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Sistem Informasi Manajemen
Sistem merupakan suatu totalitas himpunan bagian-bagian yang
satu sama lain berinteraksi dan bersama-sama beroperasi mencapai suatu tujuan
tertentu didalam suatu lingkungan, sedangkanInformasi merupakan data yang telah
diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya danManajemen adalah
ketatalaksanaan proses pengunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai
sasaran tertentu. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem
Informasi Manajemen(SIM) adalah suatu system manusia/mesin yang terpadu yang
menyediakan informasi untuk mendukung fungsi-fungsi operasi manajemen dan
pengambilan keputusan di dalam organisasi. AdapunSIM juga dappat didefenisikan
sebagai suatu pendekatan dalam menajemen untuk mengumplkan data, memproses dat
tersebut dan menganalisnya untuk menghasilkan data dan menyajikan informasi
sebagai landasan untuk pengambilan keputusan perusahaan.
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di
dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang
sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat
alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila
kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami
ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil
keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan
mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu,
sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan
baik.Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak
informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak
data).Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam
mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business
system).Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang
berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.Sebuah perusahaan
mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya
sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas
perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan
pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti
suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas
pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen
melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan
data.Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer
untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah
bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan
transaksi, penjelasan status, dan sebagainya.Lapisan berikutnya terdiri dari
sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari.Lapisan
keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan
taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen.Lapisan puncak
terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan
kebijakan oleh tingkat manajemen.Sistem ini menggunakan perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model
manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
Pada dasarnya orang dapat membahas sistem informasi manajemen
tanpa komputer, tetapi adalah kemampuan komputer yang membuat SIM terwujud.
Persoalannya bukan dipakai atau tidaknya komputer dalam sebuah sistem informasi
manajemen, tetapi adalah sejauh mana berbagai proses akan dikomputerkan.
Gagasan suatu sistem informasi/keputusan berdasarkan komputer berarti
automatisasi total.Konsep sistem manusia/mesin menyiratkan bahwa sebagian tugas
sebaiknya dilaksanakan oleh manusia, dan lainnya lebih baik dilakukan oleh
mesin.Dalam sebagian terbesar persoalan, manusia dan mesin membentuk sebuah
sistem gabungan dengan hasil yang diperoleh melalui serangkaian dialog dan
interaksi antara komputer dan seorang manusia pengolah.
Kenyataan bahwa sebuah SIM adalah berdasarkan komputer
berarti bahwa para perancang harus memilih pengetahuan cukup mengenai komputer
dan penggunaannya dalam pengolahan informasi.Konsep manusia/mesin bahwa
perancang sebuah sistem informasi manajemen harus memahami kemampuan manusia
sebagai pengolah informasi dan perilaku manusia dalam mengambil keputusan.
B. Komponen dalam Sistem Informasi Manajemen
Bagi perusahaan-perusahaan besar, kepetingan system informasi
manajemen rasanya sudah tidak dapat diabaikan. Sistem informasi menajemen
dibeberapa perusahaan besar setidak-tidaknya memiliki 5 komponen, yaitu :
1. Sistem Pemprosesan Data (Data Proscesing System)
Dimana system ini merupakan subsistem dari SIM yang melakukan
proses penyesuaian (update) atas berbagai database yang terdapat dalam
perusahaan dan menyajikannya dalam bentuk informasi terkini sebagaimana
dibutuhkan oleh manajemen perusahaan. System pemprosesan data ini dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu batch processing dan online processing.
Pemprosesan data secara batch adalah pengaupdatean database melalui pengumpalan
data pada satu periode tertentu untuk kemudian dilakukan update pada satu waktu
tertentu secara serentak. Pemprosesan data secara online adalah pendekataan
yang melakukan update terus-menerus mengikuti proses pemasukan data yang
terbaru.
2. Sistem Pelaporan Manajemen (Management Reporting System)
Sisitem pelaporan manajemen mengumpulkan data untuk kemudian
diproses untuk menghasilkan informasi atau laporan yang diperlukan oleh manajer
dalam menentukan perencanaan dan mengambil keputusan. Beberapa jenis pelaporan
manajemen yang sudah dikenal dan dinyatakan, sebagai berikut :
a) Laporan Detail (Detail Report). Laporan yang memuat
informasi detail dari setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan
berdasarkan waktunya serta informasi detail lainnya.
b) Laporan Ringkas(Summary Report). Laporan ini memuat
beberapa informasi penting yang diperlukan, yaitu pada manajemen pada level
yang lebih tinggi.
c) Laporan Pengecualian(Exception Report). Merupakan laporan
yang menyampaikan beberapa penyimpangan atas strandar tertentu yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
d) Laporan Atas Permintaan(On Demand Report). Laporan ini
dilaporkan atas dasar permintaan saja.
3. Sistem Pendukung Dalam Pengambilan Keputusan (Decision
Support System)
System ini secara terprogram mampu menjawab beberapa kasus
dalam perusahaan yang menyangkut jawaban atas pertanyaan “bagamana
apabila”.Decision Support System dapat dikatakan sebagai sistem komputer yang
mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah
semi-terstruktur yang spesifik.
Tujuan dari Decision Support System (DSS) antara lain adalah
:
- Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah
semi struktur
- Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
- Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang
manajer dari pada efisiensinya.
Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan antara lain adalah :
- Kegiatan intelijen,
- Kegiatan merancang,
- Kegiatan memilih dan menelaah.
Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati
lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini
merupakan tahapan dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan
intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana informasi yang
diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga
seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat.
Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan,
mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk
dilakukan.Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi
serangkaian kegiatan alternatif.Pertimbangan-pertimbangan utama telah
diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini, apakah situasi keputusan
ini terprogram atau tidak.Sedangkan kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan
untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan
melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.
Perangkat lunak DSS sering disebut juga dengan DSS
generator.DSS generator ini berisi modul-modul untuk database, model dan dialog
manajemen. Modul database ini menyediakan beberapa hal, seperti: creation,
interrogation dan maintenance untuk DSS database. DSS database memiliki
kemampuan untuk menemukan sistem database yang telah disimpan. Sedangkan modul
model digunakan untuk menyajikan kemampuan membuat, menjaga dan memanipulasi ke
dalam bentuk model matematika.Model dasar ini menampilkan electronic
spreadsheet.Model dialog digunakan untuk menarik perhatian para pengguna untuk
berhubungan langsung antara pengguna dengan komputer dalam mencari solusi.
DSS digunakan dalam suatu perusahaan dengan alasan :
- Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.
- Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri
yang meningkat.
- Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal
melacak jumlah operasi-operasi bisnis.
- Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan
tujuan perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas dan mencari jalan masuk
di pasar yang benar-benar menguntungkan.
Sedangkan Dampak dari pemanfaatan Decision Support System
(DSS) antara lain :
- Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan.
- Problem yang kompleks dapat diselesaikan.
- Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
- Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi,
pengambilan keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnya lebih baik.
- Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.
- Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan
yang lebih efektif.
- Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan
bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
- Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.
4. Sistem Otomasi Kantor (Office Automatic System)
Otomatisasi dalam bahasa Inggris disebut automation memiliki
padanan kata mechanization dan computerization (Lernout & Hauspie Speech
Products N.V., 1993). Automation memiliki dua makna yaitu
a) the use of automatic equipment to save mental and manual
labour (penggunaan peralatan otomatis untuk menghemat pikiran dan tenaga)
b) the automatic control of the manufacture of a product
through its successive stages (kendali otomatis dalam pembuatan suatu produk
dengan tahapan yang sistematis).
Mechanization yang memiliki kata kerja mechanize memiliki
arti give a mechanical caracter to (menerapkan sistem mekanis), dan
compurization dengan kata kerja computerize mengandung makna yaitu
a) equip with a computer, install a computer in (menggunakan
komputer)
b) store, perform, or produce by computer (menyimpan,
melaksanakan, atau menghasilkan dengan komputer) (AND Complex for Windows,
1993).
Uraian definisi otomatisasi di atas, menunjukkan esensi makna
otomatisasi yaitu proses penggunaan peralatan otomatis yang memiliki sistem
kerja sistematis. Otomatisasi akan berdampak pada pengurangan penggunaan tenaga
manusia, yang tentu saja akan menimbulkan masalah tersendiri dan akan kita
bahas dalam sub bab yang akan datang.
Otomatisasi sangat berkaitan erat dengan mekanisasi dan
komputerisasi.Hal ini mengisyaratkan bahwa otomatisasi berarti penggunaan
alat-alat mekanis dan lebih khususnya komputer. Dengan kata lain, membahas
otomatisasi berarti mengupas berbagai peralatan mekanis dan komputer, tentu
saja dengan tetap memperhatikan relevansinya dengan objek yang diotomatisasi,
dalam hal ini perkantoran. Terkait kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan
(services) dalam perolehan, pencatatan, penyimpanan, penganalisaan, dan
pengkomunikasian informasi. Cakupan aktivitas perkantoran meliputi
kegiatan-kegiatan seperti pencatatan, pembuatan dan pengolahan naskah (word
processing); penyajian/display, pengelompokan/sortir, dan kalkulasi data
(spreadsheet); pengelolaan database; melakukan perjanjian, pertemuan, dan
penjadwalan (appointment); presentasi; korespondensi; dokumentasi; dan
sebagainya.
Otomatisasi perkantoran berarti pengalihan fungsi manual
peralatan kantor yang banyak menggunakan tenaga manusia kepada fungsi-fungsi
otomatis dengan menggunakan peralatan mekanis khususnya komputer. Waluyo (2000)
menegaskan bahwa era otomatisasi perkantoran dimulai bersamaan dengan
berkembangnya teknologi informasi, penggunaan perangkat komputer untuk
keperluan perkantoran.
Otomatisasi penting dilakukan dalam upaya meraih efektivitas
dan efisiensi proses/kegiatan perkantoran. Seiring dengan desakan global dan
perkembangan teknologi informasi yang menuntut terselesaikan proses pengolahan
informasi secara cepat dan akurat, kebutuahn peralihan metode dari manual ke
otomatis sudah menjadi keniscayaan untuk segera dipenuhi. Namun, bukan berarti
dengan serta merta meninggalkan seluruh proses manual dan memangkas tenaga
kerja, sebab banyak aspek-aspek lain yang harus menjadi pertimbangan dalam
melakukan otomatisasi
System otomasi kantor ini merupakan system komunikasi.
Komunikasi dalam perusahaan dan kantor pada masa ini memanfaatkan jaringan
computer untuk melakukan komunikasi satu sama lain melalui computer yang
terkoneksi melalui jaringan tertentu. Dianatar system aplikasi ini adalah :
1. System Pemprosesan Kata(Word Processing System), yaitu
system untuk mengirimkan pesan-pesan kepada pegawai-pegawai
2. Sistem Surat Elektronik(E-mail System), yaitu system untuk
melakukan komunikasi secara langsung kepada staf lain sekalipun berbeda ruangan
atau tempat.
3. Sistem Penjadwalan Depeartemen(Departement Scheduling
System), yaitu system untuk melakukan penjadwalan pertemuan dan berbagai
aktivitas dalam sebuah perusahaan.
4. Telepon Seluler(Celuler Phone), yaitu jasa pemakaina
telepon yang bias digunakan dan dihubungkan dimanapun seseornag berada.
5. Sistem Peranta (Pager System), yaitu jasa pengiriman pesan
singkat melalui operator tertentu.
5. Sistem Pintar (Expert System)
System pintar adalah system kompuetr yang memberikan
informasi kepada manajer hal-hal yang biasanya dibutuhkan dan diperoleh dari
seorang pakar atau konsultan.ilmu kecerdasan buatan merupakan salah satu
diantaranya. Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) adalah ilmu
pengetahuan tentang bagaimana membuat suatu peralatan (mesin) sedemikian rupa
sehingga menyerupai kepandaian manusia.dimana bekerja berdasarkan
simbolsimboldan metoda non algoritmik guna memecahkan suatu persoalan Sistem
Pakar (Expert System) adalah bagian dari ilmu kecerdasan buatan dimana berupa
perangkat lunak komputer yang mempunyai keahliah tertentu. Keahlian yang
dimilikinya bersumber pada ilmu pengetahuan (knowledge) dan ditambah dengan
pengalaman praktis yang dimiliki oleh seorang pakar (Expert). Dengan kemampuan
demikian, Sistem Pakar akan sangat berguna sebagai alat bantu (tool) dalam
menyelesaikan masalah yang rumit. Pada makalah ini dibahas tentang aplikasi
dari Sistem Pakar untuk membantu suatu pengelolaan instrumentasi alat ukur dari
suatu sistem akuisisi data.Sistem akuisisi data adalah suatu sistem perolehan
data dari suatu pengukuran, data yang diperoleh disimpan dalam komputer untuk
pengolahan lebih lanjut.Sistem akuisisi data terdiri dari pengkuran, pengumpulan
dan pengolahan data.Elemen dasar pada sistem ini yaitu sensor, alat ukur
elektronik (instrumentasi), antarmuka (interface) dan perangkat komputer.Untuk
mendapatkan hasil yang baik dari sistem ini diperlukan pula kualitas dan
tingkat kondisi yang "sehat" (baik) dari setiap elemen.Dengan
demikian diperlukan adanya pengelolaan dan perawatan elemen sistem dengan benar
dan baik. Pengelolaan ini akan menjadi rumit seiring dengan jumlah dan macam
dari elemen. Sistem yang dirancang ini adalah suatu alat bantu yaitu berupa
perangkat lunak yang dijalankan di komputer sistem akuisisi tersebut.
Pada aspek pertama, komputer dan instrumen alat ukur harus
sudah terhubung dan dapat saling berkomunikasi.Aspek kedua, komputer dapat
mengontrol alat ukur tersebut serta dapat mengambil dan mengumpulkan data
status/kondisi dari setiap alat ukur dengan lengkap.Data yang lengkap ini
menjadi suatu fakta yang kemudian diproses dengan algoritma Sistem Pakar.
Dengan menggunakan teknik aplikasi Sistem Pakar, dihasilkan
suatu program sistem perawatan instrumentasi alat ukur yang dapat melakukan
pemantauan, melacakdan diagnosa kerusakan instrumentasi serta dapat memberikan
saran atas kerusakanatau kesalahan alat ukur tersebut. Sistem ini merupakan
alat bantu otomatis yangmempunyai kemampuan analis dan daya nalar terhadap
suatu masalah. Uji cobasistem dilakukan untuk menguji dari kinerja rancangan
perangkat lunak yang telahdisusun pada suatu sistem akuisisi yang telah
berjalan.
Program sistem perawatan instrumentasi alat ukur yang pintar
ini akan sangat membantu bagi proses pengelolaan sistem dan pada akhirnya akan
menunjang kualitas dari sistem data akuisisi. Model sistem pengelolaan
instrumentasi alat ukur ini dapat dikembangkan untuk aplikasi khusus lainnya,
misalkan suatu system pengelolaan suatu instrumentasi jarakjauh {remote
system).
C. Fungsi, Tugas dan Tujuan SIM
Sistem Informasi Manajemen memiliki dua fungsi. Fungsi
pertama adalah fungsi pengumpulan data internal maupun eksternal perusahaan
secara sistematik yang secra periodic mengalami penyesuaian, seperti data-data
penjualan perusahaan secara periodic, barang-barang inventori, biaya harga,
jumlah dan trend produksi, serta jumlah tenaga kerja didalam perusahaan.
Dta-data eksternal seperti perilaku perusahaan pesaing, tren pasar, tren
demografi termasuk didalamnya perilaku konsumen, hukum-hukum atau undang-undang
yang diberlakukan dalam dunia bisnis, setra misalnya perubahan terjadi pada
perusahaan penyuplai barang dan transportasi.Fungsi kedua adalah pemprosesan
data menjadi informasi yang bermanfaat bagi para pengambil keputusaan
manajemenen.Data-datang yang telah dikumpul kemudian diklasifikasikan, diolah,
dan dianlaisis atas dasar fungsi-fungsi tertentu sesuai dengan kepentingan
perusahaan.Hasil dari kedua fungsi terseut kemudian disajikan dala suatu bentuk
laporan yang membuat informasi-infomasi penting yang yang dibutuhkan
perusahaan, terutamanya bagi pengambil keputusan dan manajemen perusahaan.
Selain dari fungsi utamanya Sistem Informasi Manajamen juga
mempunyai tugas lain yang penting. Adapun tugas SIM sebagai berikut :
a. Pengelolaan Transaksi
b. Perencanaan Operasional
c. Perencanaa Teknis
d. Perencanaan Stategis
Pada kegiatan pertama SIM akan menyajikan informasi untuk
fyungsi pengelolaan transaksi, penjelasan status dan lain sebagainya. Pada
kegiatan berikutnya Sistem Informasi Manajemen akan menyajikan
informasi-informasi juga mendukung kegiatan operasional perusahaan sehari-hari.
Selanjutnya Sistem Informasi Manajemen akan menyajikan informasi unttuk perencanaan
takn\tis dan mengambilan keputusan untuk pengendalian opersioanla perusahaan.
Pada akhirnya Sistem Informasi Manajemen akan berguna untuk perencanaan
startegis dan kebijakan dalam pengambilan keputusan bagi manajemen puncak.
Tujuan Sisitem Informasi Manajemen adalah untuk meningkat
efektivitas para menajer yang menggunakan Informasi tersebut. Peningkatan
tersebut dapat dilakukan dengan cara :
a. Mengusahakan sebanyak mungkin keputusan-keputusan yang
diambil sebaai dasar tujuan organisasi.
b. Melancarkan semua kegiatan yang bersifat rutin agar dapat
mengurai waktu supervisi.
c. Memeberi tanda sejauh mungkin sebagai peringatan untuk
menghadapi kesukaran yang mungkin timbul diluar dugaan.
d. Menyajikan informasi kepada manajer yang akan membantu
membuat keputusan yang lebih baik secara cepat dan tepat. Informasi harus jelas
kepada manajer yang membutuhkan.
Adapun tujuan lainnya yaitu Sisem Informasi manajemen
membantu segala jenis bisnis meningkatkan efesiensi dan efektivitas proses bisnis
dalam pengambilan keputusan manajerial dan kerjasama kelompok kerja, hingga
dapat memperkuat posisi kompetitif dalam pasar yang cepat berubah. Supaya
informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen,
maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang
dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing
tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya.Berdasarkan pada
pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem
Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang
bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut
keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada
pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan
tugas-tugas organisasi.
Beberapa penjabaran fungsi sistem informasi antara lain
adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat
waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem
informasi.
- Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam
memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
- Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
- Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan
pendukung sistem informasi.
- Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem
informasi.
- Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi
ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
- Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan
pemeliharaan sistem.
- Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah
transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah
satu produk atau pelayanan mereka.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah suatu system
manusia/mesin yang terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung
fungsi-fungsi operasi manajemen dan pengambilan keputusan di dalam organisasi.
. Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida
dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi,
penjelasan status, dan sebagainya.Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber
informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari.Lapisan keriga terdiri
dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan
pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen.Lapisan puncak terdiri dari
sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh
tingkat manajemen.Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan
keputusan, dan sebuah “data base”.
Sistem infomarsi menajemen sendiri memiliki 5 komponen, yaitu
: Sistem Pemprosesan Data (Data Proscesing System), Sistem Pelaporan Manajemen
( Management Reporting System), Sistem Pendukung Dalam Pengambilan
Keputusan(Decision Support System), Sistem Otomasi Kantor (Office Automatic
System) dan Sistem Pintar (Expert System. Sistem Informasi Manajemen memiliki
dua fungsi utama.yaitu fungsi pengumpulan data internal maupun eksternal dan
fungsi pemprosesan data menjadi informasi yang bermanfaat bagi para pengambil
keputusaan manajemenen.
B. Saran
Pembuatan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena
keterbatasan sumber yang kami peroleh. Sehingga isi dari makalah ini masih
bersifat umum, oleh karena itu kami harapkan agar pembaca bisa mecari sumber
yang lain guna membandingkan dengan pembahasan yang kami buat, guna mengoreksi
bila terjadi kelasahan dalam pembuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Manullang .M, 2002, Pengantar Bisnis, ugm Gadjah Mada
University Press, Yogyakarya.
Sadono Sukirno., Wan Sabri Husin., Danny Indrianto., Charles
Sianturi., Kurniawan Saefullah., 2006, Pengantar Bisinis, Kencana, Jakarta.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon